Pages

Sabtu, 05 April 2014

Hari Kampanye Terakhir, Semakin Parno Dengan GOLPUT

Katanya, 5 April ini adalah kampanye terakhir yang dijadwalkan KPU jelang Pemilu. Saya bilang katanya, karena saya yakin tidak semua parpol pemilu dan caleg rela berhenti kampanye tepat pada tanggal yang dijadwalkan KPU.
Sebelum surat suara benar-benar dicoblos, saya yakin betul akan ada yang curi-curi kesempatan dan waktu untuk kampanye. Terlebih lagi, kampanye anti GolPut, alias anti tidak nyoblos.
Untuk kampanye anti golput, ada beragam isu yang dihembuskan agar bisa mempengaruhi pendirian para GOLPUTER.


Jika anti golput itu dari kalangan nasionalis, (maksud saya yang sok peduli dengan negara), akan mengatakan Golput berati tidak mendukung program negara. Karena pemilu program pemerintah. Tidak ikut menyukseskan program pemerintah sama dengan pemberontak. Ups,,, sadis.
Kemudian, isu dari kalangan religi. Religi maksud saya mereka yang meng-embel-embeli gerakan parpolnya dengan label agama, dan dakwah, akan menyebarkan isu agama, pemurtadan nasional, kristenisasi nasional, sampai pada isu syiah.

Untuk isu Syiah, agaknya sedikit berefek di telinga sebagian kalangan yang dulu mengharamkan pemilu. Ketakutan berlebihan terhadap hadirnya syiah di Indonesia di samakan dengan Irak. Bahkan aksi menyamakan Indonesia dengan Irak itu sambil menyalahkan ulama dan dai yang -katanya- menyeru untuk golput. Kok malah nyalahkan ulama dan dai? tanpa diminta dan diajak pun, aksi golput tetap akan terjadi selama wajah pemilu masih memilukan seperti ini.
Ada satu isu lagi yang perlu kita ulas. Ini isu bersama menurut saya, yaitu isu yang beranggapan orang yang golput berati tidak faham politik.

Benarkah, golput berarti tidak faham politik?
Kalau saya pribadi, tidak apalah dibilang tidak faham politik jika yang dimaksud adalah politik kotor macam ini. Baik yang nasionalis maupun yang agamis belum ada yang mampu ‘membangkitkan gairah saya untuk nyoblos.’ Di samping iklan politiknya yang sudah ‘pasaran’, juga terasa garing di pendengaran.
—————————————
Terserahlah, kalian mau buat isu apa , yang jelas hasil istikhoroh saya masih pada pilihan golput, alias tidak nyoblos. Komitmen saya, akan tetap mendukung pemimpin/ pejabat/ wakil rakyat terpilih dan menang dalam kompetisi pemilu. Selama programnya baik dan tidak mengganggu akidah saya, saya akan tetap mendukung, siapapun dia dan dari partai mana pun dia diusung.


Oleh: Ahmad Hilmi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Blogger news

Blogroll

About