Selepas sholat magrib ada seorang kawan yang mengajak saya ke warung makan lesehan, ikan bakar.
“Alhamdulillah tadi siang saya habis gajian.” Tuturnya.
“Alhamdulillah tadi siang saya habis gajian.” Tuturnya.
Sampailah kita di warung yang dituju. Sambil menyantap ikan nila bakar
kita berbincang ringan seputar makna hidup. Tiba-tiba dia berujar,
“Enak ya bro kalau tiap malam atau bahkan tiap kali makan kita bisa
menyantap ikan bakar kayak gini trus”.
“Gak juga bro, malam ini kita bisa merasakan kalau ikan bakar ini nikmat, karena kita jarang makan. Paling setiap kali gajian doang.”
“Gak juga bro, malam ini kita bisa merasakan kalau ikan bakar ini nikmat, karena kita jarang makan. Paling setiap kali gajian doang.”
“Kalau kita makannya tiap hari kaya gini pasti bosen, gak nikmat lagi.” sambungku.
“Ah masak sih?” hanya kalimat pendek itu saja sebagai sanggahannya atas pernyataan saya tadi.