Pages

Jumat, 25 April 2014

Hei Lo, Jangan Rebut Masjid Gue!

Ada cerita menarik yang sering saya dengar seputar penguasaan masjid. Konon katanya, masjid yang ada di sebrang jalan itu dibangun oleh ormas A. Setelah beberapa tahun berjalan, ternyata masjid itu beralih pengelolaannya oleh ormas B.

Mengetahui hal itu, ormas A yang merasa pihak yang ‘mbangun’ jadi muring (red: ngamuk), kebakaran jenggot dan kumis. Sumpah
serapah yang gak jelas lagi-lagi diungkap di depan warganya sebagai bentuk permusuhan terhadap ormas B.

Tentu saja, ormas B yang tidak merasa merampok masjid tidak terlalu merespon perilu aneh dari ormas A yang sedang mencak-mencak. Hanya sesekali dia menjawab, “lo ke mane aje hei ormas A? Lo cuma bisa bangun tapi kagak bisa ngurus. Jamaah segitu banyak lo biarin terlantar.”

Pertanyaan sindiran dari ormas B ternyata gak terjawab oleh ormas A. Tetap saja, api kebencian yang sudah terlanjur dikobarkan tak dapat dipadamkan lagi. Sambil berlalu ormas A ngomel, “dasar ormas B, hobinya ngrampok dan ngrampas masjid orang.”

******
Sebenarnya, jika semua ormas berfikir positif, pertikaian semacam itu gak perlu terjadi. Ormas A, sebagai pihak yang membangun gak perlu mencak-mencak, toh mereka juga sudah dapat pahala membangun masjid.
Ormas B, mungkin tidak terlalu punya dana untuk bangun masjid, atau punya dana tapi tidak mau mubadzir, tapi mereka pandai mengelola masjid. Jadi, biarkan saja lah mereka yang memakmurkan masjid. Toh setelah berganti pengelolaannya, masjid masih berada pada fungsi aslinya, sholat lima waktu dan ibadah lainnya.
Nah, sekarang apalagi yang mau diributkan.?

“Plang papan nama ormas gue lo copot”, gerutu ormas A sambil nunduk.

“Ooh, lo mulai ngributin plang papan nama?", jawab si B dengan santai. “Berati selama ini lo bangun masjid cuma biar orang tahu kalo lo peduli masjid?”, lanjut ormas B.

****
Sudahlah, kerjasama saja yang baik. Gak usah saling cela. Kagak baik ditonton orang.

Masjid yang selama ini terlantar tak terkelola dengan baik, kini seakan menjadi berharga setelah dikelola pihak lain. Dan itulah tabiat kita, segala akan terasa berharga setelah berada ditangan orang lain.
Mari, makmurkan masjid.


Oleh: Ahmad Hilmi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Blogger news

Blogroll

About