Pages

Rabu, 20 Agustus 2014

Wahai Wanita, Jodoh Seperti Apakah Yang Anda Harapkan?

Jika anda wanita yang memasuki usia menikah, 20 tahun ke atas, ditanya tentang jodoh idaman, sosok pemimpin masa depan, tentu pria sempurna lah jawabannya. Sempurna seperti Nabi Yusuf dari sisi ketampanannya. Seperti Nabi Muhammad SAW, yang sempurna di segala sisinya. Atau seperti Nabi Adam yang yang menempati bumi hanya berdua saja dengan istrinya, Hawa.

Boleh dan sah-sah saja anda berharap mempunyai pemimpin dan imam yang sempurna.
Tapi sayangnya, kami kaum pria tak ada yang sesempurna para nabi yang serba istimewa di segala sisinya.

Keshalihan,? sama sekali kami bukan orang shalih seperti harapan anda. Tapi kami hanya berusaha menjadi shalih dan berharap ditempatkan bersama orang-orang shalih.

Kepandaian dan kecerdasan? kalau lah kami pandai dan cerdas sebagaimana harapan anda, tentu kami tidak akan kesulitan menampakkan kecerdasan ini di hadapan anda. Hanya saja, kami terus berusaha untuk menjadi pandai. Dan itu kami lakukan terus-menerus sepanjang hayat dikandung badan.

kaya dan tempat tinggal yang mewah? kami bukan Sulaiman dengan istananya yang megah, juga bukan Adam yang menempati bumi hanya berdua dengan istrinya. Kami hanya berharap, bersama dengan anda lah istana ini kita bangun.

Muballigh dan pendakwah kondang? bukan. kami bukan muballigh kondang. Bahkan, kami masih butuh didahwahi.

Dan ini lah kami, kaum pria.

Tapi, bukan berarti kami berdiam diri pasrah dengan keadaan. Kami hanya berharap …..
..menjadi lebih shalih jika anda mendampingi kami.

..menjadi lebih semangat bekerja untuk membangun istana. Juga jika bersama anda.

..menjadi pendakwah dan muballigh yang lebih aktif, juga bersama anda.

Dan itulah anda. Yang sering kali menyulap kami menjadi lebih dari sebelumnya. Kami punya potensi, tapi kami tak bergairah memanfaatkan potensi itu. Dan anda lah orang yang mampu mematik api semangat untuk menggerakkan potensi kami.
Kami sadar, tanpa anda, kami kaum pria bukan apa-apa. Dan untuk itulah kami berharap anda sebagai pendamping, penyemangat, penentram jiwa, teman dalam suka dan duka. Setidaknya, kami bisa menjadi lebih berarti  bersama anda, keluarga di istana kita.


Oleh: Ahmad Hilmi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Blogger news

Blogroll

About