Pages

Jumat, 22 Agustus 2014

Renungan Jumat: "Modal Sedikit Tapi Ingin Untung Banyak"

Pagi ini saya mengantarkan istri saya belanja ke pasar. Motor saya parkirkan di tepian jalan dekat lapak-lapak pedagang sayur. Saya tengok kanan kiri tak satu pun ada petuga parkir yang mendekat. "Ah, gratis ni", pikir ku.

setelah selesai berbelanja, kami menuju arah tempat motor saya parkiran. Kali ini terlihar ada beberapa tukang parkir. Mereka tetap ditempatnya dengan bergerombol sambil berbincang. Lagi-lagi, tak satu pun dari mereka yang menghampiri saya. Dan pikiran saya pun kembali menerka, "gratis ni parkirnya."


Saya berusaha menggeluarkan motor sendiri dari deretan motor-motor yang terparkir dengan motor saya.

Motor siap jalan, tiba-tiba ada seorang tukang parkir wanita tengah baya dengan baju berlapis rompi orange menghampiri. Ya, dia minta jasa parkir. Tidak banyak, hanya Rp.1000,00.

Saya minta istri untuk memberinya uang. Tidak ada percakapan. Hanya ucapan terimaksih yang terdengar. "Matur suwun nggeh, Mbak" (terima ksih ya, Mbak). "Nggeh, sami-sami". (Ya, sama-sama)

********
Tiba di rumah, tiba-tiba istri saya nyeletuk, "Bi, tuakang parkir tadi kok lucu ya. Ada orang parkir gak ditatakan tempatnya. Ada orang ambil motor, juga gak dibantu ngeleluarin. Habis itu minta uang pula".
Saya hanya tidak menjawab dan hanya balik bertanya. "Umi, tadi ngasih duit ke tukang parkir berapa banyak?, tanya ku.
"Serebu doang", jawab istri ku.
"Nah tu dia jawabanya. Cuma duit serebu aja kita mau minta jasa lebih dari orang lain".
Istriku hanya diam tanpa menimpali.

******

Pelajaran:
- Seringkali, kita merasa keberatan untuk merogoh kantong untuk orang lain walaupun hanya sedikit. Inginnya, setiap kali kita mengeluarkan sesuatu untuk untuk orang lain, ada imbalan langsung yang bisa kita terima.


- Ucapan terimakasih dari tukang parkir itu sebanarnya sudah lebih dari cukup sebagai imbalan yang kita terima. Kalaulah uang Rp.1000,00 kita konversikan dengan jasa parkir, tentu Rp.1000,00 tak akan ada nilainya. Kita parkir dengan tenang, dan ketika kembali motor masih utuh tanpa cacat.
- yang lebih bahaya adalah, seringkali kita mengeluarkan sedikit modal, tapi inginnya mendapatkan lebih dari saja orang lain.

Wallahu a'lam bi As-shawab

Oleh: Ahmad Hilmi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Blogger news

Blogroll

About