Pages

Kamis, 04 September 2014

Memburu Sebuah Pengakuan


Tiba-tiba saya teringat dengan penggalan syair yang sempat saya hafalkan kala berada di bangku kuliah. Dulu hanya sekedar hafalan lafadz tanpa peresapan makna. Belum lagi, gaya hafalan yang benar-benar payah, penuh keterpaksaan. Karena jujur, saya sering mengalami kesulitan tiap kali menghafal syair-syair para udaba’.

Adalah Abu Al-‘Atahiyah (130 H- 213 H/ 747 M- 825 M), yang bernama asli Isma’il ibn al- Qasim ibn Suwaid al- ‘Aini, pernah bersyair.

يظنّ الناسُ بي خيرًا وإنّي ....... لشرُّ الناسِ إن لم تعفُ عنّي

“Banyak manusia yang memandang baik tentang saya. Padahal, (sebenarnya) saya adalah seburuk-buruk manusia, jika Engkau (Allah) tak memberiku pengampunan”.

Beliau, dipandang serba super oleh kebanyakan orang di jamannya. Super zuhud, super alim, dan super kebaikan yang lain. Padahal, anggapan baik orang lain tentang dirinya tanpa permintaan dan kehendaknnya, apalagi sampai promosi dan kampanye. Memang ia benar-benar terlihat sempuarna. Namun, semua penilaian itu justru membuatnya gundah. Bukan karena kurang dalam pujian dan sanjungan, namun pujian itu ia rasakan tak seindah kenyataan dalam dirinya. Ia hanya hawatir jika pujian-pujian itu justru membuatnya terlena dan lupa diri.

Bagaimana dengan kita?

Jika kita kiaskan bait syair tersebut dengan gaya hidup kita saat ini, tentu akan sangat bertolak belakang. Kita yang terus mempromosikan diri dalam kepura-puraan untuk menjadi pribadi yang lain. Kita yang sebenarnya tak mampu, kini mengaku mampu tanpa pertimbangan. Maaf, ini bukan dalam rangka perbaikan diri, tapi perburuan sebuah pengakuan. Pengakuan yang kita berharap akan lahir pujian dan sanjungan.

Untuk sementara waktu memang memuaskan. Hanya sesaat. Tapi yakinlah, itu sangat melelahkan. Sebaik dan setampan apaun wajah, jika itu hanya topeng, tak akan bertahan lama.

So, jadi lah diri sendiri dengan segala usaha menuju perbaikan dan peningkatan kualitas diri. Cukuplah hanya Dia yang menjadi saksi dan memberi penilaian.

Wallahu a’lam bi Ashawab

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Blogger news

Blogroll

About